Sempet tadi ngobrol temen yang bercerita mantan suka jelek-jelekin setelah putus. Kasus seperti ini sering sekali aku dengar, bahkan kalian yang membaca ini pasti juga pernah dengar dari teman, sodara atau bahkan anggota keluarga. Mungkin kejadian seperti ini sedang atau pernah kalian alami. Jika suatu hubungan permantanan saling menjelekan satu sama lain sebenernya yang malu bukan yang dijelek-jelekin aja, tapi juga yang jelek-jelekin. Kenapa begitu? Sebab dengan jelek-jelekin mantan sama aja memperlihatkan betapa jeleknya diri sendiri, karena kenapa dulu mau sama orang seburuk itu. Hubungan permantanan yang saling menjelekan juga cuma bikin tambah penyakit hati aja. Nggak ada untungnya, ending-nya juga cuma dapet malu karena jadi omongan orang lain.
Ini buat orang-orang yang suka jelek-jelekin atau mengumbar aib mantannya. Coba Kamu napak tilas hubungan sewaktu masih PDKT terus jadian. Indah kan? Jangan pernah lupakan itu. Orang yang kamu jelek-jelekin sekarang dulu pernah membuatmu buta mata, pernah membuatmu berpikir bahwa dia adalah segalanya. Coba bayangin pas PDKT, Kamu bergitu berjuang untuk membuktikan betapa baiknya kamu buat dia. Dan sebaliknya ketika kamu yang dideketin, bagaimana kamu pernah benar-benar menerima dia dengan begitu ikhlas tanpa paksaan karena semua itu atas dasar perasaan dan atas nama cinta. Kemudian setelah mengenang saat PDKT, ingatlah kembali saat kalian masih berdua dalam hubungan pacaran. Tak ada ragu, tak ada yang bisa memisahkan kalian. Bahkan semua omongan buruk dari orang lain tentang dia, juga perilaku bejatnya bisa kamu maafkan dengan mudah. Ingatlah ketika dia yang kamu pinta ke Tuhan untuk selalu menemani hari-harimu, ingatlah ketika kamu berdoa untuk dia agar selalu sehat dan sukses. Ingat juga momen-momen indah kalian berdua; dari momen simple seperti nonton, makan bareng, jalan-jalan, dll dan dari momen yang benar-benar tak bisa dilupakan seumur hidup seperti perayaan hari jadian, suprise ulang tahun, bahkan memperkenalkan dia ke orang tuamu, tak pernah terbayangkan kalian seperti sekarang.
Dan coba kembali ke kamu yang sekarang, lihat dirimu yang begitu membincinya. Apa itu rasa terima kasihmu kepada orang yang sudah rela menghabiskan tidak sedikit waktu hidupnya buatmu? Dimana doa-doamu yang tulus dulu? Apa semua doa hanya manis di kata karena perasaan sedang bahagia? Jika begitu berarti cintamu tak ikhlas.
Berhentilah membenci masa lalu. Tanpa masa lalu tidak akan pernah ada masa depan yang lebih baik. Jika tidak ada luka di masa lalu tidak akan kamu bisa sekuat, setangguh, dan sepintar sekarang. Terima kasihlah kepada dia yang mungkin menyakitimu, dengan disakiti kamu akan mengerti betapa berharganya ketika dicintai. Tetap berdoalah yang terbaik buat dia, agar Tuhan tak menyesal pernah mendengarkan doamu yang begitu ikhlas dulu. Berhenti membuka aibnya, karena membuka aibnya sama dengan menandakan begitu bodohnya kamu dulu.
Comments
Post a Comment