Skip to main content

Posts

Showing posts from 2015

Keterbatasan Keberanian

Hidup ini butuh keberanian, jika hanya diam akan kehilangan kesempatan yang kesekian. Seperti halnya mengungkapkan perasaan, menghilangkan malu dan terus melakukan sebuah pembuktian. Aku mengamatimu sejak dulu. Seseorang yang tingkahnya selalu membuat luluh. Di dekatmu aku kehilangan rasa keluh dan di dekatmu juga tulangku lemas serasa rapuh. Tetapi aku hanya bisa memandang, walaupun dekat dengan yang lain selalu membuat amarahku meradang. Aku tak bisa marah, ketika aku cemberut tatapan matamu selalu membuat pipi ini memerah. Aku sudah berjanji, biarkan perasaan ini aku pendam. Biarkan nyali ini terus padam. Bukan karena aku merasa tak pantas, tetapi ternyata keberanian seseorang itu terbatas. Untuk kamu yang selalu aku puja, aku pasrah ketika tubuh patuh seperti kamu perintah karena di hatiku kamu seperti raja. Tetaplah menjadi orang yang aku puja, biarkan cinta dan pedih ini menjadi bagian milikku saja.

Malaikat Takan Pernah Tumbuh Dewasa

Kamu terlahir di ketidak mampuan, mereka datang dengan penuh kemauan. Dirawat dan dibesarkan dalam lingkungan yang berbeda dengan lingkungan orang tuamu yang jauh dari kata berada. Semua berubah ketika yang kamu panggil Ayah pergi, dan menghadapi sesosok Ibu yang telapak kakinya jauh dari surga suci. Kamu pendam pedihmu sendiri, melihat teman-temanmu di sekolah mungkin sering membuatmu iri. Tapi di dalam siksaan kamu masih coba tertawa, di hadapan orang banyak menutupi derita yang kamu bawa. Akhirnya kamu harus pergi, menyusul Ayah yang dulu berharap kamu tumbuh menjadi sosok wanita yang gigih. Tubuh kecilmu harus menjadi kaku, memeluk boneka yang menemanimu selalu. Dan karena uang, kamu harus merelakan nyawamu melayang. Selamat tidur malaikat mungil, di samping Tuhan kamu akan tahu bahwa dunia ini sangat kecil. Selamat tinggal malaikat yang takan tumbuh dewasa, sabarmu takan pernah menjadi sia-sia.

Pesan Dari Masa Lalu

Pesan itu masuk deringnya membukakan mata yang sudah tertutup, kelopak mata tak mau lagi ditutup ketika pengirim pesan adalah kamu. Kamu yang sengaja menanyakan kabar dan sedang apa aku di sini. Di setiap kata membuat jantung ini berdebar dan seharusnya kamu sudah tak melakukan hal ini. Kamu yang dahulu meninggalkan, yang perilakumu tak masuk akal. Tinggalkan aku di sini, memaksa melanjutkan mimpi sendiri. Maaf pesanmu tak aku balas, aku cuma tak mau lagi menjadi orang yang memelas. Kesepian ini mengajarkan bahwa ditinggalkan tak selalu buruk. Ada pelajaran; hidup itu akan lebih indah ketika tak lagi berharap kepada orang yang sudah meninggalkan dan bermimpi dia berbalik arus kembali ke peluk.

Terlambat Menjadi Kita

Sore hari ditutupi awan hitam yang membuat senja iri. Sehari bersama membuatku sadar bahwa ada ungkapan "Jatuh cinta pada pandangan pertama". Aku tahu datangku terlambat, dan aku tak ada niat membuat hubunganmu dengan dia menjadi terhambat. Tapi semalaman kamu ceritakan tentang kepedihan, sakit hatinya yang tak pernah berkesudahan.  Apa yang kamu cari dari dia?  Seseorang yang membuatmu jatuh cinta tapi sering membuat basah mata.  Apa yang kamu banggakan dari dia? Seseorang yang kamu rasa sempurna tapi perjuangannya hanya membuatmu terlena. Mungkin memang kita baru bertemu, dan salah jika terlalu berharap kamu. Aku hanya meminta satu permintaan; beri aku jalan terang agar bisa aku tunjukkan apa yang disebut bahagia tanpa ada hati yang perang.  Aku memang terlambat. Tapi di akhir cerita aku ingin ada bahagia di kita.  Aku memang terlambat. Tapi di akhir bahagia, ada kamu dan aku yang akhirnya menjadi kita.

Bapak, Ibu dan Restu

Bapak dan Ibu tersayang, aku sudah mengenal anak kalian lebih jauh dari pada yang terbayang. Kami pun sadar ada perbedaan, bukan beda status sosial atau pun budaya. Tapi sering kali perbedaan kita menjadi pertengkaran saat kalian membahasnya. Maaf kan kami yang mungkin kalian anggap melanggar, tapi cinta dan saling melengkapi yang membuat hubungan ini lebih tegar.  Bukan persoalan siapa yang durhaka atau siapa yang memaksa. Tapi mungkin ini sudah jalan yang di Atas, kita dipertemukan dengan harapan perasaannya saling membalas.  Saya berterima kasih untuk anak Anda, karena dia perbedaan bisa menjadi senada. Karena dia juga perbedaan bisa melengkapi tak pernah mengada-ada. Bapak dan Ibu tercinta, hubungan ini bukan sebatas manis di kata. Hubungan ini serius ingin kami urus. Kami berjanji biar urusan Agama menjadi urusan masing-masing yang bukan urusan bersama.  Bapak dan Ibu yang terhormat, tundukku untuk Anda, semoga restu segera turun agar tidak ada lagi tangis

Banggaku Tunduk

Hari-hari masih seperti biasa, menjalankan kegiatan yang sama saja. Waktu tidak akan berhenti berputar, seperti ego kita yang semakin mengakar. Karena ego seperti menanam pohon bernama "menyesal", di akhir cerita kita petik buah dengan hati kesal.  Aku sudah kehilangan kabarmu dan aku dengar dari sekitar hidupmu tak jauh dari kata jemu. Berbeda dengan kita dulu, tak ada sedikitpun ada kata keluh. Karena dulu cinta menjalankan segala, sekarang materi sudah begitu sesak memenuhi kepala. Tapi aku menghargai setiap keputusan, walau akhirnya kamu sering mengeluh menyesal.  Tenang, ini tak akan lama, kamu orang baik dan Tuhan tak akan selalu memberimu hidup yang merana. Aku menyanyangimu, doa baik selalu tak lupa aku sebut untuk kamu. Sekarang lawanlah dunia, hingga kamu bisa tertawa di akhir usia. Banggaku sempat memilikimu. Seperti apa pun dirimu sekarang, kamu tetap seperti laut yang membutuhkan karang. Laut adalah dunia dan karang adalah kamu; seberapa

Setia Tak Pernah Ramah

Sudah lama kita berpisah tapi rasa sakitnya masih terasa basah. Sebenarnya beberapa kejadian membuat luka kering, tapi kenangan sering kali mengajak tubuh ini berbaring.  Aku tidak akan mengganggumu, atau punya niat berusaha sekali lagi menggenggammu. Di sana kamu sudah menemukan teman hidup, yang tak pernah membuat harimu redup. Sekarang aku bisa melihat senyum, berbeda dulu denganku kamu lebih sering manyun. Salamkan pesanku untuk dia, dia yang sudah berhasil membuatmu bahagia. Di peluknya kamu menemukan damai melebihi di rumah, karena perhatiannya kamu lebih bersahabat dengan setia yang di dekat kita tak pernah ramah. Mungkin Tuhan hanya ingin melihat kita bersatu untuk belajar, bukan membahagiakan.

Red Velvet

Rawan terguncang ketika banyak masalah, keputusan bodoh akhirnya membuat kita terbelah. Aku sudah tak bisa memanggilmu sayang, karena aku yakin bahagiamu sekarang membuat senyummu lebih melayang.  Aku tak mau banyak menulis dalam surat ini, biarkan hatiku hatimu yang tahu sebenarnya apa yang terjadi. Semua kembali ke masa kini, kamu dan dia semoga tetap abadi. Terus berjalan ya, jangan lupa terus tertawa dalam menghadapi masalah. Doa baik dari orang yang menyanyangi akan mengangkatmu ketika kamu merasa kalah. Red velvet - red velvet you make me feel never flat.

Tak Semua Tersampaikan

Kita sering bertemu, sering bercanda sampai lupa waktu. Kita juga sering berjalan berdua, harapan ingin bersama menua. Aku benci ketika kamu dibuat sedih, tangisanmu sering membuat hati ikut pedih. Aku benci ketika kamu dekat dengan yang lain, ada sesak yang tak mungkin lukanya kering diterpa angin. Entah dari mana aku harus memulai, di dekatmu tubuh ini mendadak lunglai. Ingin sekali mengungkapkan semua, tapi aku sadar kita hanya teman yang hanya sedang terbawa suasana. Mungkin biar ini terpendam, biarkan saja aku yang diam. Aku tak ingin tahu isi hatimu, apakah sama menyimpan rasa seperti hatiku. Semua kembali ke kenyataan, bahwa semua harus berjalan sesuai keadaan. Kita hanya sebatas teman bercanda, teman berbagi duka yang cintanya tak mungkin dipaksakan.

Sebenarnya Semua Baik

Kita terlahir sebagai manusia biasa, di pelukan keluarga yang sangat terasa. Diajarkan tentang perbedaan cara menyembah-Nya, diperkenalkan banyak perdebatan soal agama. Tapi semua berubah ketika aku mengenalmu, seseorang sempurna yang membuat hariku tak pernah jemu. Kita sadar kita ini berbeda, dibesarkan dalam keluarga yang memegang agama dan menjalankan perintah-Nya tanpa jeda.  Kita sering mengingatkan jangan lupa beribadah, walaupun kita tahu agama ini hanya sebatas wadah.  Aku sering bertanya dalam hati; "Tuhan jika kita tak boleh bersatu, kenapa kamu tambahkan setiap hari rindu yang begitu menggebu?"  Dan aku juga sering berdoa; "Tuhan jika memang dia jodohku, segeralah berikan jalan restu". Karena suatu hari aku sangat yakin, semua firasat tak enak ini akan keluar dari batin. Sebenarnya semua baik, hanya kita yang berbeda. Berbeda pada keyakinan membuat kita suatu hari harus berpisah.  Tuhan tolonglah diriku, yang tak mungkin

Kalian

Siapa yang bisa mencegah jatuh cinta? Tidak ada.  Siapa yang bisa menahan terbawa perasaan bila posisi kalian selalu bersama? Tidak ada. Karena cinta bisa datang karena terbiasa, datang dengan cepat membawa banyak asa. Sering hati dibutakan oleh rasa, gelap mata kalah pekatnya ketika termakan kata. Tapi keadaan tak selalu bersahabat, posisi sekarang tak selalu kita yang menjadi hebat. Ada kalanya kita hanya melihat, melihat yang tersayang dipeluk orang lain sangat rapat. Untuk kalian yang sedang jatuh cinta; aku tetap aku, aku tetap sendiri menatap kamu. Kamu yang selalu membuatku senyum, tapi juga sering membuatku melamun. Untuk aku yang sedang jatuh cinta; aku doakan kalian selalu bersama, tak ada cobaan apapun yang memisahkan kecuali kematian. Aku bangga mencintai kamu, walaupun perasaanmu tak pernah berbalik bertamu.  Doa baik dari aku untuk kamu yang sudah menjadi kalian.

Ketika Yang Peduli Sudah Mati

Berjalan melawan arus, aku tak pernah meminta hubungan ini kamu urus. Tapi derasnya arus membuat badan ini terapung, kecil dan menjadi kurus tak mengapa jika akhirnya semua tak berakhir tanggung. Lemahku mengertimu, bayangan ke depan semakin semu. Semua aku korbankan, bahkan jika meminta nyawa pun aku relakan. Tapi semua kembali ke kodrat, patokan hidup adalah akhirat. Sudah terlalu banyak fungsi hidup ini mati setelah mengenalmu, sudah terlalu banyak pengorbanan hati yang tak berarti di hadapanmu. Mungkin ini saatnya untuk berhenti, berhenti mengejar yang enggan untuk peduli.  Berhenti dan melenyapkan patah hati, membiarkan kamu terbang tinggi. Aku hanya berpesan; ketika kamu lelah sudah tidak akan ada yang mengeringkan keringat, ketika kamu kalah sudah tidak akan ada yang membuatmu kembali bersemangat. Karena orang yang memperjuangkanmu telah sadar untuk menghargai hidupnya dari pada menghargai hidup orang lain yang tak mengerti rasa bersyukur.

Ibu Pasti Lelah

Ibu pasti lelah  Membawaku di perut selama sembilan bulan  Mendidik hingga besar tanpa meminta balasan Menjadikanku orang berguna yang disegani orang  Tapi aku masih sering menggerutu, ketika Ibu meminta tolong untuk belikan sesuatu di warung sebelah Maaf Ibu.

Tak Seperti Mau Hati

Tak pernah mengenal lelah, hanya dipeluk ketika hubungan seseorang terpecah belah. Menahan segala cemburu karena yakin tak ada hak untuk itu. Tak bisa memaksakan menjadi yang utama karena sudah ada orang yang menjadi yang pertama. Akan menjadi kisah dan kekasih yang pipinya selalu basah. Karena hidupnya hanya menjadi pilihan dari dua hati yang sedang bosan atau nafsunya tak mampu ditahan. Sudah istirahatlah, yakinmu sudah lelah. Sadar atau tak sadar kamu itu pengganggu yang suatu saat membuat pasangannya menggerutu. Tak semua harus dimiliki, tak semua harus berakhir seperti mau hati.

Bersahabatlah Dengan Rindu Jika Jarak Adalah Musuhmu.

Langit sore di sini apakah sama dengan langit sore di sana?  Waktu yang terus berjalan kini apakah bisa terus berputar tanpa salah satu kita merana? Kita sudah berjalan cukup lama tapi keadaan membuat kita jarang bertatap muka. Tapi aku selalu berharap perasaanmu selalu sama, masih sesayang walau kamu sering terluka.  Untuk memelukmu saja aku harus melewati jarak yang tak biasa. Untuk mengucap sayang aku harus berusaha agar tak terlihat seperti bualan saja.  Sekarang yang kita bisa lakukan hanya banyak berdoa, semoga Tuhan mempermudah jalan berat ini menjadi suka. Semoga Tuhan juga menjauhkan kita dari banyaknya duka. Sayang, mari kita bersahabat dengan rindu karena jarak adalah musuh kita.

Melawan Aku dan Kamu

Singkat cerita kita pernah berbagi bahagia. Berawal dari kesalahan kita dipersatukan. Hubungan yang gila, hubungan yang lepas dari akal sehat kita sebagai manusia yang seharusnya bisa menahan perasaan. Kamu yang datang membawa banyak luka, mulutmu tak pernah berhenti bicara tentang duka. Dia yang kamu ceritakan tak pernah memberimu suka, tingkah lakunya selalu membuatmu kehilangan muka. Aku yang awalnya hanya sekedar teman akhirnya kamu jadikan tempat aman. Aku yang awalnya hanya sekedar tempat curahan, akhirnya kamu serahkan semua harapan. Tak pernah aku salahkan keadaan, dia yang selalu mengedepankan kemarahan. Hingga akhirnya tubuhmu sendiri kualahan.  Menerimamu dengan segala kekurangan, membanggakan semua kelebihan.  Aku pernah begitu yakin kamu yang menutup, menutup segala bangsatku yang sering membuat aku berlutut. Aku pernah begitu yakin kamu yang terakhir, bisa meyakinkan hubungan ini takan pernah berakhir. Tapi semua salah, kita sudah kalah at

Zone-Zone Berbahaya

Beberapa tahun belakangan ini banyak banget zone-zone yang lagi ngetrend di lingkungan percintaan anak muda jaman sekarang. Semua intinya sama; cinta bertepuk sebelah tangan, mau jadian tapi ga punya hak. Zone-zone di lingkungan percintaan anak muda jaman sekarang ada macam-macam, gue mau ngasih penjelasan dan tips biar ga kena zone-zone tersebut. Simak gaes~ 1. FRIENDZONE Zone yang paling terkenal dan paling hits dan paling juga berbahaya di kalangan anak muda. Biasanya friendzone terjadi karena terbiasa. Yap terbiasa selalu bersama, terbiasa curhat dan terbiasa apa-apa ada si teman ini.  Kebanyakan friendzone ga bisa jadian. Bahkan salah satu ga tahu kalau temennya demen sama doi. Akhirnya ya begitu, satunya mendem rasa cinta sampai akhir hayat. Karena kalau diungkapin perasaannya takut si temen ini menjauh. Ya sedikit tips biar ga kena friendzone; - Kalau kenal orang baru dan mungkin kamu merasa "kok ini orang asik dan selama ini yang gue cari" diusahakan

Untuk Kekasih Yang Berada Di Pelukan Orang Lain

Hari-hari kamu isi dengan kebahagiaan, tanpa sungkan kamu berikan perhatian walau sebagian. Tak pernah kamu ceritakan dirinya untuk menghargai perasaan, yang kamu tahu bagaimana cara aku nyaman dalam pelukan. Tapi sadar kita tak selamanya bersama, tak selamanya saling membahagiakan. Tugasmu bukan tercipta untukku, hakku juga bukan memaksakan untuk memiliki. Untuk kekasih yang ada di pelukan orang lain; pelan saja lupakanku, jangan kamu paksakan kamu tinggalkanku. Karena aku tahu ada sedikit pikiran juga kamu berharap bisa memilikiku.

Pertemanan Terbawa Perasaan

Setiap orang pasti punya teman, baik itu suka bergerombol maupun cuma jalan berdua. Menghabiskan waktu bersama teman memang menyenangkan; jalan-jalan, makan, nonton bioskop, bahkan curhat pun kita lebih sering dengan teman dari pada dengan orang tua atau keluarga kita. Tapi sering kali kita tidak sadar perasaan merusak segalanya. Yang awalnya having fun akhirnya ada cemburu, yang awalnya berjanji menjadi sahabat akhirnya salah satu berharap lebih meminta menjadi kekasih. Bagaimana lagi, perasaan ga bisa ditahan. Hanya orang-orang kuat luar biasa yang bisa menahan terlihat biasa saja di hadapan orang yang disuka. Ada beberapa penyebab terbawa perasaan dalam hal pertemanan: 1. Sudah temenan lama; kemana-mana     sama dia, apa-apa selalu ada dia.      Salah satu merasa nyaman tapi di sisi      lain tidak mau merusak hubungan      pertemanan yang sudah ada. 2. Temenan baru aja kenal, yang satu      melihat teman barunya sosok yang      selama ini dicari. Tapi ya