Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2015

Malaikat Takan Pernah Tumbuh Dewasa

Kamu terlahir di ketidak mampuan, mereka datang dengan penuh kemauan. Dirawat dan dibesarkan dalam lingkungan yang berbeda dengan lingkungan orang tuamu yang jauh dari kata berada. Semua berubah ketika yang kamu panggil Ayah pergi, dan menghadapi sesosok Ibu yang telapak kakinya jauh dari surga suci. Kamu pendam pedihmu sendiri, melihat teman-temanmu di sekolah mungkin sering membuatmu iri. Tapi di dalam siksaan kamu masih coba tertawa, di hadapan orang banyak menutupi derita yang kamu bawa. Akhirnya kamu harus pergi, menyusul Ayah yang dulu berharap kamu tumbuh menjadi sosok wanita yang gigih. Tubuh kecilmu harus menjadi kaku, memeluk boneka yang menemanimu selalu. Dan karena uang, kamu harus merelakan nyawamu melayang. Selamat tidur malaikat mungil, di samping Tuhan kamu akan tahu bahwa dunia ini sangat kecil. Selamat tinggal malaikat yang takan tumbuh dewasa, sabarmu takan pernah menjadi sia-sia.

Pesan Dari Masa Lalu

Pesan itu masuk deringnya membukakan mata yang sudah tertutup, kelopak mata tak mau lagi ditutup ketika pengirim pesan adalah kamu. Kamu yang sengaja menanyakan kabar dan sedang apa aku di sini. Di setiap kata membuat jantung ini berdebar dan seharusnya kamu sudah tak melakukan hal ini. Kamu yang dahulu meninggalkan, yang perilakumu tak masuk akal. Tinggalkan aku di sini, memaksa melanjutkan mimpi sendiri. Maaf pesanmu tak aku balas, aku cuma tak mau lagi menjadi orang yang memelas. Kesepian ini mengajarkan bahwa ditinggalkan tak selalu buruk. Ada pelajaran; hidup itu akan lebih indah ketika tak lagi berharap kepada orang yang sudah meninggalkan dan bermimpi dia berbalik arus kembali ke peluk.