Di hari yang agak berawan ini diriku mau membahas hal pelik yang sering terjadi pada remaja. Tapi hal begini juga bukan remaja saja yang ngerasain. Putus cinta terus depresi berujung punya niatan bunuh diri kasusnya sering terdengar di telinga kita. Dan biasanya yang punya niatan bunuh diri yang menjadi korban. Ya mana mungkin juga yang ninggalin malah bunuh diri?! Penyebabnya pun bermacam-macam. Ada yang karena masih sayang tetapi dianya udah nggak, ada yang udah bunting duluan tapi dia nggak mau tanggung jawab dan ada juga yang karena nggak direstuin orang tua.
Nah untuk menyikapi hal buruk ini, diriku mau ngasih tips mengantisipasi agar yang patah hati berlebihin dan yang ditinggalkan matanya bisa lebih terbuka.
Ada 3 tips biar kalian waktu patah hati nggak kepikiran buat mengakhiri hidup:
1. Melawan Kenangan Kebersamaan
Apa sih yang susah dan menyakitkan dari putus? Yak betul, menghilangkan kebiasaan bersama. Makan bareng terus, nonton bareng terus, nongkrong bareng terus sampai-sampai ada isu mau kiamat juga bareng terus. Tapi kebersamaan hanya meninggalkan kenangan bernama kebiasaan saat putus.
Untuk mengatasi rasa pengen bunuh diri sewaktu putus salah satunya adalah dengan cara mengubah kegiatan lama dengan kegiatan baru. Mengubah kegiatan lama menjadi kegiatan baru bukan berarti kamu yang awalnya pelajar memutuskan banting setir untuk menjadi petani. Nggak harus selebay itu sih. Ya intinya adalah kamu harus menggantikan kenangan kebersamaan bersama mantanmu itu dengan hal lain. Contohnya; kamu punya hobi yang sama mancing. Terus kalian putus dan kamu jadi takut buat ke tempat mancing. Jangan begitu, lawanlah rasa takutmu dengan datang ke tempat pemancingan dengan mengajak teman-teman karangtaruna agar ramai dan seru. Karena keseruan lain akan menggantikan kenangan yang pernah ada, percaya deh.
2. Banyak Lainnya
Bayangkan saja setelah putus kamu ngancem-ngancem bunuh diri. Bukannya bikin dia kasihan dan mengurungkan niat mutusin kamu yang ada dia tambah jijik sama kamu. Ya gimana nggak jijik punya pacar yang lebay dan alay begitu. Kalau kamu punya temen yang pacarnya ngancem bunuh diri kalau putus tolonglah pegang teling temenmu itu dan bisikin perlahan "biarin aja nyet, kalau mati dia goblok. Mau lo pacaran sama ranggoblok?"
Malulah sama dunia ini. Kayak dia satu-satunya orang yang cakep dan sempurna aja. Di luar sana masih banyak yang mau menerimamu kalau kamu mau sadar diri dan mau memperbaiki diri aja. Kalau alasannya "aku udah diperawani sama dia kak/aku pernah hamil sama dia tapi keguguran", itu cuma klise ya girls. Kalian terlalu takut dengan kekurangan kalian hingga menbuat potensi dan nilai plus kalian tertutup oleh rasa takut. Di luar sana masih banyak cowok yang mau menerima kalian apa adanya. Tinggal setelah putus pinter-pinter kalian buat menjadi lebih keren. Karena sangat malu bunuh diri gara-gara satu orang yang tega ninggalin kamu.
3. Inget Keluarga
Di point ke tiga sekaligus terakhir ini sudah sangat jelas intinya, KELUARGA. Coba waktu punya niatan bunuh diri inget Nyokap yang udah gedein kalian. Bayangin capeknya orang tua kalian capek-capek buat nyari duit biar kalian bisa sekolah, makan dan punya uang jajan buat nongkrong di starbak.
Apa nggak kasihan keluarga ketika kamu memiliki otak yang dangkal hanya karena urusan perasaan. Dia yang meninggalkan itu nggak pernah membutuhkanmu tetapi ada keluaga yang menunggumu dan membutuhkanmu di rumah.
Semoga dari ke tiga point itu ada benang merah yang kalian ambil. Bahwa bunuh diri karena cinta itu bukan hal yang bisa membuktikan cintamu kepadanya. Pembuktian terbaik ketika ditinggalkan adalah kamu bisa lebih dari sekarang. Bunuh diri karena cinta itu sama aja kamu durhaka dan pasti masuk neraka karena sudah berkhianat kepada Tuhan dan keluargamu. Dan yang paling penting ya teman-teman, bunuh diri karena cinta itu nggak bakal sekeren film dongeng karena ini hidup nyata. Dan yang paling penting lagi adalah bunuh diri karena cinta nggak akan membuatmu terkenal kayak Kurt Cobain. Salam hangat dari diriku buat kalian semoga tetap semangat! :D
Comments
Post a Comment