Rumah adalah tempat pulang paling nyaman ketika seharian berkegiatan di luar. Rumah juga sebagai tempat asik bercanda dan berbagi cerita bersama keluarga. Tapi bagaimana kalau rumah suasana di dalamnya tak seperti yang kita harapkan? Suasana yang aku omongin bukan soal suasana kondisi keluarga, tapi suasana mencekam karena penampakan beberapa makhluk halus.
Nah aku akan ceritain pengalaman tiga tahun silam ketika masih tinggal di sebuah rumah berlantai tiga. Bangunan rumah ini bukan bangunan rumah baru dan kondisi awal ketika masuk rumah ini bisa dibilang sangat kotor. Karena kurang lebih selama tujuh tahun rumah ini nggak pernah dihuni siapa pun. Rumah tiga lantai ini ada beberapa kamar tidur. Di lantai pertama setelah masuk pintu gerbang ada pekarangan yang nggak begitu besar. Masuk di dalam rumah di lantai satu ada ruang tamu, dua kamar tidur dan kamar mandi. Posisi kamar mandi sendiri ada di dalam masing - masing kamar tidur. Di lantai dua ada tiga kamar tidur yang sebenarnya hanya ada dua kamar tidur tapi salah satu kamar disekat sama bokap biar bisa jadi dua kamar. Untuk di lantai dua hanya terdapat satu kamar mandi. Dan di lantai dua juga terdapat balkon yang enak banget buat nongkrong di sore hari. Langsung aku bawa kalian naik ke lantai tiga ya. Di lantai tiga cuma ada satu kamar dan tempat untuk jemur pakaian. Nggak ada yang menarik di lantai tiga, cuma dari lantai tiga ini pemandangannya lebih jelas.
Awal tinggal di rumah itu tak ada masalah dengan berbagai hal gaib. Karena awal tinggal di sana bokap memanfaatkan kamar yang banyak tersebut buat jadi kost-kostan. Tapi selang beberapa waktu para penghuni kost satu demi satu memutuskan tidak memperpanjang kostnya. Kebanyakan alasan karena pindah kerjaan. Setelah lantai dua dan tiga sepi tanpa ada satu pun orang yang ngekost akhirnya rumah menjadi sepi karena memang rumah sebesar itu penghuninya hanya Bokap, Nyokap, Aku dan Adekku. Jadi penampakan pertama yang mengalami malah diriku sendiri. Sedih nggak sih, jadi begini ceritanya...
Nggak bisa gerak, badan rasanya dingin dan pengen teriak rasanya mulut ada yang nahan. Di dalam ketakutan itu, lama-lama sesosok nenek itu melayang mundur secara pelan - pelan menembus pintu kamar mandi yang tertutup. Diem lama, mencoba atur nafas dan masih berharap itu mimpi ternyata memang nyata bukan mimpi. Aku kuat - kuatin turun dari tempat tidur. Entah apa yang ada di pikiranku waktu itu yang pasti aku langsung jalan pelan - pelan menuju kamar mandi dan membuka pintunya. Sambil sedikit merem dan entah dapet ide dari mana mungkin cuma naluri, aku matiin lampunya terus aku tutup kembali pintu kamar mandi. Langsung keluar kamar dan memutuskan untuk tidur di depan TV. Setelah kejadian malam itu, setiap habis kamar mandi selalu nggak lupa mematikan lampu kamar mandi. Dan ternyata itu bisa membuat nenek itu nggak dateng lagi,
Ternyata nggak berhenti di situ. Penampakan dan hal aneh mulai dialami orang rumah atau orang yang pernah mampir ke rumahku. Dan yang beruntung berikutnya adalah pacarku (sekarang udah jadi mantan, nggak usah ditanya putus kenapa). Jadi begini ceritanya...
Lanjut ceritanya dan meninggalkan baper. Ntah karena dia sayang aku atau mungkin dia juga laper akhirnya dia memutuskan membuatkan mie goreng. Dia menuju dapur dan aku tetap nunggu di ruang tamu sambil mainan henpon. Posisi dapur ada di belakang deket tangga naik ke lantai dua. Masaknya berjalan seperti apa adanya. Tapi kemudian dia merasa ada yang memperhatiin di belakang. Awalnya dia cuek, berharap cuma perasaan aja lagian rumah waktu iu memang lagi sepi sepi -sepinya cuma ada aku dan dia. Mungkin karena lama kelamaan risi, akhirnya dia memutuskan nengok ke belakang, ke arah tangga. Dan bener - bener terlihat sesosok wanita berambut panjang, baju putih duduk di anak tangga sambil mainan rambut terus cekikian.
Langsung pacarku ini lari ke ruang tamu, nggak bawa mienya dan langsung pamitan pulang. Bingung waktu itu kenapa ya? Apa aku ngelakuin salah? Sambil mikir semuanya aku selesain mie yang dia buat. Nggak lama kemudian dia telpon sambil nangis nyeritain kronologis kejadian yang baru saja dialaminya. Dan makan kegiatan makan mieku langsung terhenti memutuskan untuk keluar rumah aja dari pada mbak - mbak berambut panjang ini nyamperin minta mie gorengnya.
Setelah kejadian yang dialami sama pacarku yang sekarang sudah menjadi mantan dan sudah nikah serta hidup bahagia bersama suaminya, aku mulai yakin kalau ada yang nggak beres di rumah ini. Sudah tercatat ada dua sosok makhluk gaib berani menampakan dirinya. Dan setelah si pacar, Mbak berambut panjang ini juga nakutin temenku. Sebut saja nama temenku mawar. Dia cowok sih tapi nggak masalah kalau disebut mawar. Jadi begini ceritanya...
Paginya seperti halnya Ibu - Ibu biasanya, nyokap sudah memulai harinya dengan belanja untuk masak sarapan. Berjalan melewati warung pojokan itu Nyokap dipanggil sama yang punya warung...
"Buk, kemaren malem - malem pergi kemana?" Tanya si punya warung
"Malem jam berapa Buk? Seinget saya semalem cuma di rumah saja. Yang pergi malem cuma Dio" Jawab Nyokap masih dengan muka tenang
"Iya Buk saya memang liat Mas Dio pulang sama temennya. Tapi setelah temennya balik nurunin Mas Dio nah temennya Mas Dio boncengin cewek rambutnya panjang. Itu apa bukan Ibu?" Tanya lagi yang punya warung mulai bingung
"Oh coba Buk nanti saya tanyain Dio" Sambil menjawab dan berpamitan.
Sesampainya di rumah Nyokap nggak pake basa - basi dan mulai cerita waktu ketemu yang punya warung. Aku bilang ke Nyokap kalau mawar dan aku juga cuma berdua nggak ada cewek satupun. Karena aku kepikiran langsung aja aku telpon mawar.
"Heh kamu kemaren pulang ngerasa boncengin cewek nggak?" Setelah memberi pertanyaan itu dan belum sempet dia jawab aku ceritain yang dialami Nyokap tadi pagi.
"Jangan nakut - nakutin ah. Soalnya kemarin waktu di jalan balik mukaku kayak ketutup helaian rambut gitu. Tapi setiap aku lihat spion nggak ada apa - apa. Dan sampai rumah jaketku banyak helaian rambut panjang" Jawab mawar sambil ngomel - ngomel dan setelah jawaban itu si mawar berjanji nggak mau jemput atau nganter pulang lagi kalau rumahku masih di situ.
Kelamaan sosok mbak - mbak ini yang sering muncul di rumah. Dan hari ke hari keberadaannya semakin mengganggu. Seperti apa gangguan berikutnya? Dan sosok apa lagi yang bakal muncul di rumah lamaku? Tunggu saja di part duanya. Selamat tidur dan jangan lupa matiin lampu kamar mandi ya.
Rumahnya nggak sehoror ini sih, rumahnya udah dari tembok juga |
Awal tinggal di rumah itu tak ada masalah dengan berbagai hal gaib. Karena awal tinggal di sana bokap memanfaatkan kamar yang banyak tersebut buat jadi kost-kostan. Tapi selang beberapa waktu para penghuni kost satu demi satu memutuskan tidak memperpanjang kostnya. Kebanyakan alasan karena pindah kerjaan. Setelah lantai dua dan tiga sepi tanpa ada satu pun orang yang ngekost akhirnya rumah menjadi sepi karena memang rumah sebesar itu penghuninya hanya Bokap, Nyokap, Aku dan Adekku. Jadi penampakan pertama yang mengalami malah diriku sendiri. Sedih nggak sih, jadi begini ceritanya...
- Nenek Kamar Mandi
Nggak ada senyumnya, mukanya nggak sebahagia ini |
Nggak bisa gerak, badan rasanya dingin dan pengen teriak rasanya mulut ada yang nahan. Di dalam ketakutan itu, lama-lama sesosok nenek itu melayang mundur secara pelan - pelan menembus pintu kamar mandi yang tertutup. Diem lama, mencoba atur nafas dan masih berharap itu mimpi ternyata memang nyata bukan mimpi. Aku kuat - kuatin turun dari tempat tidur. Entah apa yang ada di pikiranku waktu itu yang pasti aku langsung jalan pelan - pelan menuju kamar mandi dan membuka pintunya. Sambil sedikit merem dan entah dapet ide dari mana mungkin cuma naluri, aku matiin lampunya terus aku tutup kembali pintu kamar mandi. Langsung keluar kamar dan memutuskan untuk tidur di depan TV. Setelah kejadian malam itu, setiap habis kamar mandi selalu nggak lupa mematikan lampu kamar mandi. Dan ternyata itu bisa membuat nenek itu nggak dateng lagi,
Ternyata nggak berhenti di situ. Penampakan dan hal aneh mulai dialami orang rumah atau orang yang pernah mampir ke rumahku. Dan yang beruntung berikutnya adalah pacarku (sekarang udah jadi mantan, nggak usah ditanya putus kenapa). Jadi begini ceritanya...
- Mbak - Mbak Berambut Panjang
Lanjut ceritanya dan meninggalkan baper. Ntah karena dia sayang aku atau mungkin dia juga laper akhirnya dia memutuskan membuatkan mie goreng. Dia menuju dapur dan aku tetap nunggu di ruang tamu sambil mainan henpon. Posisi dapur ada di belakang deket tangga naik ke lantai dua. Masaknya berjalan seperti apa adanya. Tapi kemudian dia merasa ada yang memperhatiin di belakang. Awalnya dia cuek, berharap cuma perasaan aja lagian rumah waktu iu memang lagi sepi sepi -sepinya cuma ada aku dan dia. Mungkin karena lama kelamaan risi, akhirnya dia memutuskan nengok ke belakang, ke arah tangga. Dan bener - bener terlihat sesosok wanita berambut panjang, baju putih duduk di anak tangga sambil mainan rambut terus cekikian.
Coba kalau nggak nengok pasti mbaknya bisa giniin pacarku. :( |
Langsung pacarku ini lari ke ruang tamu, nggak bawa mienya dan langsung pamitan pulang. Bingung waktu itu kenapa ya? Apa aku ngelakuin salah? Sambil mikir semuanya aku selesain mie yang dia buat. Nggak lama kemudian dia telpon sambil nangis nyeritain kronologis kejadian yang baru saja dialaminya. Dan makan kegiatan makan mieku langsung terhenti memutuskan untuk keluar rumah aja dari pada mbak - mbak berambut panjang ini nyamperin minta mie gorengnya.
Setelah kejadian yang dialami sama pacarku yang sekarang sudah menjadi mantan dan sudah nikah serta hidup bahagia bersama suaminya, aku mulai yakin kalau ada yang nggak beres di rumah ini. Sudah tercatat ada dua sosok makhluk gaib berani menampakan dirinya. Dan setelah si pacar, Mbak berambut panjang ini juga nakutin temenku. Sebut saja nama temenku mawar. Dia cowok sih tapi nggak masalah kalau disebut mawar. Jadi begini ceritanya...
- Mbak Berambut Panjang Keluar Rumah
Paginya seperti halnya Ibu - Ibu biasanya, nyokap sudah memulai harinya dengan belanja untuk masak sarapan. Berjalan melewati warung pojokan itu Nyokap dipanggil sama yang punya warung...
"Buk, kemaren malem - malem pergi kemana?" Tanya si punya warung
"Malem jam berapa Buk? Seinget saya semalem cuma di rumah saja. Yang pergi malem cuma Dio" Jawab Nyokap masih dengan muka tenang
"Iya Buk saya memang liat Mas Dio pulang sama temennya. Tapi setelah temennya balik nurunin Mas Dio nah temennya Mas Dio boncengin cewek rambutnya panjang. Itu apa bukan Ibu?" Tanya lagi yang punya warung mulai bingung
"Oh coba Buk nanti saya tanyain Dio" Sambil menjawab dan berpamitan.
Sesampainya di rumah Nyokap nggak pake basa - basi dan mulai cerita waktu ketemu yang punya warung. Aku bilang ke Nyokap kalau mawar dan aku juga cuma berdua nggak ada cewek satupun. Karena aku kepikiran langsung aja aku telpon mawar.
"Heh kamu kemaren pulang ngerasa boncengin cewek nggak?" Setelah memberi pertanyaan itu dan belum sempet dia jawab aku ceritain yang dialami Nyokap tadi pagi.
"Jangan nakut - nakutin ah. Soalnya kemarin waktu di jalan balik mukaku kayak ketutup helaian rambut gitu. Tapi setiap aku lihat spion nggak ada apa - apa. Dan sampai rumah jaketku banyak helaian rambut panjang" Jawab mawar sambil ngomel - ngomel dan setelah jawaban itu si mawar berjanji nggak mau jemput atau nganter pulang lagi kalau rumahku masih di situ.
Muka mawar nggak secakep itu dan yang pasti mbaknya nggak semodis ini, sepatunya! :( \ |
Comments
Post a Comment