Aku adalah pemerhati paling setia, yang hidupnya habis demi menjagamu agar tak menderita.
Di hadapanmu aku hanya penghapus air mata, yang perasaanku sendiri sudah hancur tak tertata.
Sekuat apapun aku menujukan sayang, di otakmu saja wajahku takan pernah terbayang. Yang aku lakukan hanya ingin kamu tetap berdiri, takan membiarkan orang yang aku sayangi jatuh lagi.
Kembalilah ke peluknya, ketika senyummu sudah lebar dan sedihmu tak lagi kamu umbar.
Comments
Post a Comment