Dalam sebuah hubungan khususnya pacaran tidak selalu berjalan mulus dan enak. Ada saatnya masalah muncul, dari masalah kecil sampai masalah besar. Sering kali karena banyak masalah yang datang akhirnya memilih untuk jalan putus. Putus memang isinya sedih mulu. Mau makan susah, mau tidur nggak bisa, mau pelukan masih bisa kalau punya guling di rumah.
Yang jadi korban ketika putus adalah orang yang diputusin. Entah alasannya apa diputusin, mau salah atau nggak, yang namanya diputusin rasanya kayak ngemut belut listrik sambil pelukan sama landak. Sakit!
Tetapi ada hal lucu ketika kalian diputusin, yaitu selang beberapa hari, minggu atau bahkan bulan mantan kita atau orang yang tega mutusin balik lagi. Balik lagi yang di maksud adalah ngajak balikan. Dan di saat ini adalah saat di mana kamu yang sebagai korban dibuat bimbang.
Kenapa bimbang?
Karena di saat dia pergi, kamu sudah mencoba menata hidup baru lagi. Sudah beranjak meninggalkan masa lalu dan move on. Tapi kenyataannya si kampret ini dateng lagi. Dateng dengan muka melas, penuh rayuan gombal mencoba membuat kamu percaya.
Eits tunggu dulu sebelum kamu mau diajak balikan. Sekali lagi kita buang jauh-jauh masalah perasaan. Mungkin perasaanmu ke dia masih suka, sayang bahkan cinta. Tapi yang dipertaruhkan saat balikan adalah harga diri.
Kenapa harga diri?
Ya karena dulu dia yang ninggalin dan sekarang dia balik sendiri tanpa malu. Kalau kamu langsung mau diajak balikan sama aja nanti jadi kebiasaan.
Kebiasaan apa?
Ya kebiasaan kalau ada masalah dikit nanti mutusin kamu. Kalau di luar sana dia sudah nggak ada yang menyenangkan balik lagi ke kamu.
Terus apa harus ditolak setiap diajak balikan?
Nggak. Itu tergantung kamu, masalah apa yang menyebabkan kalian putus dan bagaimana perilaku dia di luar sana setelah putus. Semua keputusan ada di kamu. Yang jalanin hubungan juga kamu. Enak atau sedihnya juga kamu yang ngerasain.
Harus dibiasakan harga diri lebih mahal dari pada perasaan. Jangan mau jadi tempat kembali tetapi bukan untuk yang terakhir. Jangan mau jadi tempat mencari kedamaian buat orang lain ketika orang tersebut sudah melukai dan mendapat hidup yang baru tetapi ternyata tak seperti mau hatinya.
Karena setiap orang punya hak untuk menolak, percayalah ada yang lebih indah kelak. Karena setiap orang pantas bahagia, mungkin dengan cara tidak menerima kembali orang yang sudah membuat perjuangan menjadi sia-sia.
Comments
Post a Comment