Kita sering bertemu, sering bercanda sampai lupa waktu. Kita juga sering berjalan berdua, harapan ingin bersama menua. Aku benci ketika kamu dibuat sedih, tangisanmu sering membuat hati ikut pedih. Aku benci ketika kamu dekat dengan yang lain, ada sesak yang tak mungkin lukanya kering diterpa angin.
Entah dari mana aku harus memulai, di dekatmu tubuh ini mendadak lunglai. Ingin sekali mengungkapkan semua, tapi aku sadar kita hanya teman yang hanya sedang terbawa suasana.
Mungkin biar ini terpendam, biarkan saja aku yang diam. Aku tak ingin tahu isi hatimu, apakah sama menyimpan rasa seperti hatiku. Semua kembali ke kenyataan, bahwa semua harus berjalan sesuai keadaan.
Kita hanya sebatas teman bercanda, teman berbagi duka yang cintanya tak mungkin dipaksakan.
Comments
Post a Comment