Berjalan melawan arus, aku tak pernah meminta hubungan ini kamu urus. Tapi derasnya arus membuat badan ini terapung, kecil dan menjadi kurus tak mengapa jika akhirnya semua tak berakhir tanggung.
Lemahku mengertimu, bayangan ke depan semakin semu. Semua aku korbankan, bahkan jika meminta nyawa pun aku relakan. Tapi semua kembali ke kodrat, patokan hidup adalah akhirat. Sudah terlalu banyak fungsi hidup ini mati setelah mengenalmu, sudah terlalu banyak pengorbanan hati yang tak berarti di hadapanmu.
Mungkin ini saatnya untuk berhenti, berhenti mengejar yang enggan untuk peduli.
Berhenti dan melenyapkan patah hati, membiarkan kamu terbang tinggi.
Aku hanya berpesan; ketika kamu lelah sudah tidak akan ada yang mengeringkan keringat, ketika kamu kalah sudah tidak akan ada yang membuatmu kembali bersemangat.
Karena orang yang memperjuangkanmu telah sadar untuk menghargai hidupnya dari pada menghargai hidup orang lain yang tak mengerti rasa bersyukur.
djuaraaaaaaaaaaaaaaaaaa :**********
ReplyDeletekrompyaaanggg..!! :(
ReplyDeleteBang.. :'(
ReplyDeleteya tuhan bang dio nulisnya
ReplyDeleteIni lagi gue bangeett (˘̩̩̩⌣˘̩̩̩)
ReplyDeleteCYUKKKK!
ReplyDelete