Setiap orang pasti punya teman, baik itu suka bergerombol maupun cuma jalan berdua. Menghabiskan waktu bersama teman memang menyenangkan; jalan-jalan, makan, nonton bioskop, bahkan curhat pun kita lebih sering dengan teman dari pada dengan orang tua atau keluarga kita.
Tapi sering kali kita tidak sadar perasaan merusak segalanya. Yang awalnya having fun akhirnya ada cemburu, yang awalnya berjanji menjadi sahabat akhirnya salah satu berharap lebih meminta menjadi kekasih.
Bagaimana lagi, perasaan ga bisa ditahan. Hanya orang-orang kuat luar biasa yang bisa menahan terlihat biasa saja di hadapan orang yang disuka.
Ada beberapa penyebab terbawa perasaan dalam hal pertemanan:
1. Sudah temenan lama; kemana-mana
sama dia, apa-apa selalu ada dia.
Salah satu merasa nyaman tapi di sisi
lain tidak mau merusak hubungan
pertemanan yang sudah ada.
2. Temenan baru aja kenal, yang satu
melihat teman barunya sosok yang
selama ini dicari. Tapi yang satu
merasa dia adalah teman baru yang
belum pernah ditemui.
3. Temenan sudah lama, mungkin sama-
sama punya pacar atau mungkin yang
satu jomblo. Setiap ada masalah sama
pacar larinya ke temen dan ternyata
temennya lebih peduli dari pacarnya.
Pengen putusin pacar kok ya sudah
terlanjur hanya teman, tapi kalau ga
jujur takut dia punya pasangan baru.
Ya kita harus mulai belajar menanggulangi perasaan jatuh cinta dan merasa ingin memiliki teman kita. Oke fine kalau kamu dan temenmu sama-sama mau menjalin hubungan lebih dari teman, kalau engga ya bisa saling ga enak dan menjauhkan hubungan pertemanan.
Jadilah orang yang bisa menempatkan diri. Jika tak dapat memiliki setidaknya kamu bisa menjaganya. Jika mulai ada cemburu lebih baik kurangi dulu untuk bertemu.
Ini sering kejadian ama aku, kebanyakan dia-nya yg baper. Pas tau doi ada perasaan, sempet jaga jarak, tapi akhirnya tetep balik lagi, dekat seperti semula.
ReplyDeleteHal ini yang sering saya takutkan yang akan terjadi antara pacar saya dan teman-teman perempuan dia disana. Walaupun saya tau mereka (cewek) juga sudah punya pacar, tapi ada juga beberapa yang enggak punya pacar, dan itu yang saya takutkan. Tapi saya selalu mencoba percaya, tapi bukankah rasa percaya itu juga harus disertai dengan bukti? :)
ReplyDelete