Ngga tau tiba-tiba pengen nulis ini. Awalnya udah mager banget di kasur. Eh inget ini malam jumat dan di Twitter habis twitpic ini:
Jadi inget beberapa kejadian yang pernah aku alami selama duduk di bangku sekolah, lebih tepatnya sewaktu SMA. SMA-ku termasuk SMA favorite di Solo, mendapat julukan SMA artis. Katanya sih banyak lulusan SMA sini menjadi artis ibu kota, alay ya? Iya alay banget. SMA-ku ini seperti halnya sekolah pada umumnya. Tapi yang berbeda adalah sekolahku dulunya adalah kuburan. Iya kuburan dipindah, diratain, dan akhirnya dijadiin sekolah, gokilnya nggak ketulungan yang punya ide ini. Jadi kalau endingnya banyak keluar cerita horor dan pengalaman goib dari siswa-siswi ya nggak bisa disalahin. Setiap angkatan seperti punya kisahnya masing-masing, bahkan setiap murid punya pengalaman horornya sendiri-sendiri.
Di malam jumat yang hujan mulu dari tadi aku mau cerita soal pengalamanku dengan hal-hal nggak masuk akal semasa remaja di sekolah itu.
Mengikuti ospek hari terakhir sungguh melegakan. Setelah 3 hari habis-habisan dikerjain kakak tingkat akhirnya bisa lepas dari penderitaan. Hari terakhir ospek sampai malam sekitar jam 7an. Sekitar jam setengah 6 kita semua mendapatkan waktu isoma. Yang muslim diarahkan untuk sholat berjamaah, yang nasrani ikut ke aula. Karena waktu remaja aku ini sok-sokan bandel, akhirnya aku putuskan untuk bersembunyi di dalam kamar mandi bersama 2 orang teman. Suasana sudah sepi, terdengar keramaian hanya ada di sekitaran lapangan basket (untuk sholat berjamaah). Akhirnya kita bertiga memutuskan untuk keluar dari kamar mandi dan balik ke ruang kelas. Ruang kelasku ada di lantai 2. Lantai 2 itu berbentuk leter U. Terdiri dari 6 ruangan kelas, 1 ruang komputer, dan 1 ruang bahasa inggris. Aku duduk di depan kelasku, sepi sekali karena memang semuanya di lapangan basket atau sedang di aula. Kita bertiga bercanda, ketawa-ketawa kayak nggak punya dosa. Tiba-tiba dari arah ruangan komputer terdengar seperti ada yang diseret. Suara itu kalau kalian bayangin seperti orang lagi nyapu halaman pake sapu lidi, nah seperti itu suaranya. Suara itu membuat kita bertiga menengok, beberapa saat saling melempar pertanyaan "opo ya kui?" (apa ya itu?). Kita semua berdiri, kemudian berjalan mencoba mendekati arah suara itu. Sebenarnya waktu itu aku udah takut dan merasa berdosa bolos sholat berjamaah. Pikiranku waktu itu udah "Ah ini nggak beres, ini setan". Baru beberapa melangkah, dari suara itu terlihat kepala cewek, ngesot. Nggak pake aba-aba apa lagi sempet janjian, kita bertiga reflek teriak dan lari ke arah tangga turun. Dan ketika kita lari terbirit-birit dari belakang ada potongan bambu yang seperti sengaja di lempar ke arah kita. Waktu itu udah nggak bisa mikir apa-apa, yang ada pengen lari terus. Akhirnya di bawah kita ketemu kakak senior yang lagi jaga, kita ketangkep semua dan mendapat hukuman. Aku ceritain ke kakak senior kejadian tadi, eh dia malah seneng banget liat muka kita yang panik. Karena kejadian itu, aku sudah berniat nggak bakal macem-macem lagi di sekolah ini.
GADIS KOMPUTER
Masih di kelas satu. Dan ternyata bener semenjak kejadian ospek aku beneran jadi anak yang nggak neko-neko di sekolah. Makasih ya mbaknya yang ngesot dulu. :')
Ternyata kejadian mistis nggak cuma aku rasain. Jadi ini cerita adalah pengalaman temenku seangkatan tapi beda kelas.
Siang itu seperti biasa. Pelajaran berlangsung lancar dan berkali-kali aku menguap. Tiba-tiba terdengar teriakan wanita di luar. Spontan semua murid dan guru keluar dari ruang kelas, oh ternyata ada siswi yang pingsan. Kemudian guru-guru menyuruh murid-muridnya untuk kembali masuk kelas. Tapi aku malah kepikiran, dia pingsan tapi sebelumnya dia teriak. Nggak mungkin dia pingsan karena sakit atau kelelahan tapi diawali dengan teriakan. Biasanya yaudah langsung pingsan gitu aja. Karena masa bodoh lama-lama nggak aku terusin mikirin lagi. Selang beberapa hari kehebohan terjadi di kantin sekolah. Beredar cerita yang dialami siswi yang pingsan. Katanya dia pingsan karena ada yang nakutin.
Aku pun jadi konsen menyimak temen sekelasnya yang pada waktu itu jalan di deket siswi yang pingsan. Jadi pada waktu itu pelajaran mereka adalah speaking dan listening, berarti mereka harus pindah ke ruang bahasa inggris. Nah ruang bahasa inggris ini sampingan dengan ruang komputer. Nggak ada yang mencurigakan atau suasana yang mencekam ketika mereka berjalan menuju ruangan bahasa inggris. Seperti biasanya semua jalan menuju ruang bahasa inggris dengan saling ngobrol dan bercanda. Tetapi sesampainya di depan ruang komputer siswi itu balik arah kemudian menengok jendela di ruang komputer yang hordennya terbuka sedikit. Dia teriak dan kemudian pingsan. Setelah ditanya temen-temen sekelas keesokan harinya ternyata dia berbalik arah karena melihat ada cewek duduk di ruang komputer, padahal waktu itu nggak ada yang makai ruangan itu. Dia pun memastikan apa dia cuma salah liat, ehhhhhhh waktu muka dia mendekat di jendela dari balik jendela (tepatnya dari bawah) muncul kepala yang mukanya rata dan bertatapan muka langsung dengan siswi itu. Refleknya ya itu dia teriak dan pingsan.Semenjak cerita ini beredar, semakin membuat seru sekolah ini. Sekolah bekas kuburan yang penunggunya nggak ikutan dipindah. *nangis*
IPS 3
Masa sekolah terus berlanjut. Sempat hampir dikeluarkan dari sekolah karena buku absen keterlambatan penuh hanya dalam waktu tak ada sebulan, akhirnya aku naik kelas juga ke kelas 3. Karena nggak pinter dengan hal berbau kimia, biologi, dan fisika akhirnya anak-anak IPS menerimaku dengan penuh bangga. Di SMA-ku dulu, IPS ada 5 kelas dan aku kebagian masuk IPS 3. Pertama masuk IPS 3 sungguh membuatku bahagia, karena IPS 3 isinya siswa-siswi yang terkenal mulutnya nggak pernah dibekali rem beserta kampasnya. Aku sudah memprediksi dari awal bahwa kelas ini pasti ancur-ancuran. Hari pertama jadi anak kelas 3 sekaligus senior buat adek-adek siswa baru sungguh menyenangkan karena bisa ikut ngospek (itu kata temen-temenku sih, aku mah mending tidur). Pagi itu ospek hari ke 3 dan ada salah satu temen sekelas cerita bahwa semalem waktu semua siswa baru dikumpulin di aula ada yang kesurupan. Siswi baru ini waktu kesurupan tenaganya ngalahin Hulk, sampai yang megang harus 6 orang. Tetep namanya sekelas isi otaknya separo semua malah buat bahan bercandaan.
Bel berbunyi, pelajaran pertama menanti. Sudah setengah jam guru menerangkan materi pelajaran di depan kelas. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu. Terlihat ada bapak-bapak dan satu guru. Kemudian guruku yang sedang mengajar tadi membukakan pintu dan ngobrol dengan mereka. sedang berbicara. Perbincangan mereka tak lama, kemudian bapak itu masuk ke kelas.
"Adek-adek sekalian saya mengganggu sebentar. Mungkin kalian sudah dengar bahwa kemarin malam ada yang kesurupan. Saya ke sini mau ngembalikin yang mengganggu tadi malam di aula" Kelas langsung gaduh, aku melihat kedua guruku hanya senyam-senyum.
Kemudian bapak itu berjalan menuju ke belakang ruang kelas dan menaruh plastik hitam yang isinya ada botolnya di pojokan kelas. Kemudian bapak itu berpamitan dengan guru dan kita semua. Kelas masih gaduh, terlihat muka temen-temenku yang duduk deket botol itu pucat. HAHAHA.
Guruku berdiri di depan kelas, menutup buku pelajarannya.
"Kalian itu murid-murid pilihan. Turun temurun yang menempati ruangan ini benar-benar murid yang terpilih. Di ruangan ini muridnya harus ramai dan nggak pendiem. Takutnya kalau pendiem nanti digangguin" Kata guruku sambil tertawa dan diikuti tertawa murid yang lain kecuali yang duduknya di deket botol masih aja pucat. HAHAHA.
Guruku melanjutkan ceritanya yang intinya adalah raja penunggu di sekolah ini tinggalnya di ruangan ini. Sialnya karena kejadian ini yang dateng terlambat duduknya belakang paling ujung, padahal normalnya orang sekolah yang terlambat duduknya di depan. Dan alhasil selama kelas 3 aku duduk pojokan mulu, alhamdulillahnya nggak digangguin cuma semriwing dikit.
Itu tadi sedikit berbagi cerita. Kalau ada yang punya cerita boleh email aja, nanti aku share. Terima kasih, jangan lupa nutup jendela. ^^
GADIS KOMPUTER
Masih di kelas satu. Dan ternyata bener semenjak kejadian ospek aku beneran jadi anak yang nggak neko-neko di sekolah. Makasih ya mbaknya yang ngesot dulu. :')
Ternyata kejadian mistis nggak cuma aku rasain. Jadi ini cerita adalah pengalaman temenku seangkatan tapi beda kelas.
Siang itu seperti biasa. Pelajaran berlangsung lancar dan berkali-kali aku menguap. Tiba-tiba terdengar teriakan wanita di luar. Spontan semua murid dan guru keluar dari ruang kelas, oh ternyata ada siswi yang pingsan. Kemudian guru-guru menyuruh murid-muridnya untuk kembali masuk kelas. Tapi aku malah kepikiran, dia pingsan tapi sebelumnya dia teriak. Nggak mungkin dia pingsan karena sakit atau kelelahan tapi diawali dengan teriakan. Biasanya yaudah langsung pingsan gitu aja. Karena masa bodoh lama-lama nggak aku terusin mikirin lagi. Selang beberapa hari kehebohan terjadi di kantin sekolah. Beredar cerita yang dialami siswi yang pingsan. Katanya dia pingsan karena ada yang nakutin.
Aku pun jadi konsen menyimak temen sekelasnya yang pada waktu itu jalan di deket siswi yang pingsan. Jadi pada waktu itu pelajaran mereka adalah speaking dan listening, berarti mereka harus pindah ke ruang bahasa inggris. Nah ruang bahasa inggris ini sampingan dengan ruang komputer. Nggak ada yang mencurigakan atau suasana yang mencekam ketika mereka berjalan menuju ruangan bahasa inggris. Seperti biasanya semua jalan menuju ruang bahasa inggris dengan saling ngobrol dan bercanda. Tetapi sesampainya di depan ruang komputer siswi itu balik arah kemudian menengok jendela di ruang komputer yang hordennya terbuka sedikit. Dia teriak dan kemudian pingsan. Setelah ditanya temen-temen sekelas keesokan harinya ternyata dia berbalik arah karena melihat ada cewek duduk di ruang komputer, padahal waktu itu nggak ada yang makai ruangan itu. Dia pun memastikan apa dia cuma salah liat, ehhhhhhh waktu muka dia mendekat di jendela dari balik jendela (tepatnya dari bawah) muncul kepala yang mukanya rata dan bertatapan muka langsung dengan siswi itu. Refleknya ya itu dia teriak dan pingsan.Semenjak cerita ini beredar, semakin membuat seru sekolah ini. Sekolah bekas kuburan yang penunggunya nggak ikutan dipindah. *nangis*
IPS 3
Masa sekolah terus berlanjut. Sempat hampir dikeluarkan dari sekolah karena buku absen keterlambatan penuh hanya dalam waktu tak ada sebulan, akhirnya aku naik kelas juga ke kelas 3. Karena nggak pinter dengan hal berbau kimia, biologi, dan fisika akhirnya anak-anak IPS menerimaku dengan penuh bangga. Di SMA-ku dulu, IPS ada 5 kelas dan aku kebagian masuk IPS 3. Pertama masuk IPS 3 sungguh membuatku bahagia, karena IPS 3 isinya siswa-siswi yang terkenal mulutnya nggak pernah dibekali rem beserta kampasnya. Aku sudah memprediksi dari awal bahwa kelas ini pasti ancur-ancuran. Hari pertama jadi anak kelas 3 sekaligus senior buat adek-adek siswa baru sungguh menyenangkan karena bisa ikut ngospek (itu kata temen-temenku sih, aku mah mending tidur). Pagi itu ospek hari ke 3 dan ada salah satu temen sekelas cerita bahwa semalem waktu semua siswa baru dikumpulin di aula ada yang kesurupan. Siswi baru ini waktu kesurupan tenaganya ngalahin Hulk, sampai yang megang harus 6 orang. Tetep namanya sekelas isi otaknya separo semua malah buat bahan bercandaan.
Bel berbunyi, pelajaran pertama menanti. Sudah setengah jam guru menerangkan materi pelajaran di depan kelas. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu. Terlihat ada bapak-bapak dan satu guru. Kemudian guruku yang sedang mengajar tadi membukakan pintu dan ngobrol dengan mereka. sedang berbicara. Perbincangan mereka tak lama, kemudian bapak itu masuk ke kelas.
"Adek-adek sekalian saya mengganggu sebentar. Mungkin kalian sudah dengar bahwa kemarin malam ada yang kesurupan. Saya ke sini mau ngembalikin yang mengganggu tadi malam di aula" Kelas langsung gaduh, aku melihat kedua guruku hanya senyam-senyum.
Kemudian bapak itu berjalan menuju ke belakang ruang kelas dan menaruh plastik hitam yang isinya ada botolnya di pojokan kelas. Kemudian bapak itu berpamitan dengan guru dan kita semua. Kelas masih gaduh, terlihat muka temen-temenku yang duduk deket botol itu pucat. HAHAHA.
Guruku berdiri di depan kelas, menutup buku pelajarannya.
"Kalian itu murid-murid pilihan. Turun temurun yang menempati ruangan ini benar-benar murid yang terpilih. Di ruangan ini muridnya harus ramai dan nggak pendiem. Takutnya kalau pendiem nanti digangguin" Kata guruku sambil tertawa dan diikuti tertawa murid yang lain kecuali yang duduknya di deket botol masih aja pucat. HAHAHA.
Guruku melanjutkan ceritanya yang intinya adalah raja penunggu di sekolah ini tinggalnya di ruangan ini. Sialnya karena kejadian ini yang dateng terlambat duduknya belakang paling ujung, padahal normalnya orang sekolah yang terlambat duduknya di depan. Dan alhasil selama kelas 3 aku duduk pojokan mulu, alhamdulillahnya nggak digangguin cuma semriwing dikit.
Itu tadi sedikit berbagi cerita. Kalau ada yang punya cerita boleh email aja, nanti aku share. Terima kasih, jangan lupa nutup jendela. ^^
SMA 7 ya mas? Hehehe
ReplyDeleteiya..hahhaa..
Delete