Sedang menatap apa kau di sana?
Apa masih ada aku di balik matamu yang dulu sering membuatmu terlena?
Mungkin tidak, karena yang aku tahu hidupmu tidak jauh dari merana.
Hanya bisa mengenang setiap kepingan kenangan yang berjatuhan dan kepingan itu sendiri yang membuat logika serta hati mulai berjauhan.
Aku sedang mencoba menggambarkan apa yang ada di dalam matamu. Mencoba masuk karena itu satu-satunya jalan mengetahui apa yang ada di pikirmu.
Jangan! Jangan menangis!
Aku tak mau melihat bayanganku di matamu meleleh melewati pipi.
Sampai sekarang aku tak bisa menebak pikirmu, karena sejak berpisah aku hanya melihat diriku sendiri melalui pantulan matamu.
Comments
Post a Comment