Aku terus berteriak berharap akan ada yang mendengar. Andi tak mau berhenti bahkan tak sedikitpun menengok ke arahku. Matanya sangat tajam, langkahnya tak berhenti untuk menyeret tubuhku yang masih terikat di atas kursi. Andi membuka pintu, kemudian dihadapkanku ke depan kaca. Andi menyeretku hingga kamar mandi. Tanpa mengucap sesuatu dia melepas tali yang mengikat melingkari tubuhku. Kemudian dia memaksaku berdiri menghadap kaca. Kamar mandi yang beberapa jam lalu aku menemukan Andi terkunci di dalamnya dengan keadaan gelap gulita mendadak lampunya menyala walaupun hanya remang-remang. Andi memegangku erat dari belakang, memastikan aku tak kabur atau balik melawan dia. Itu pun tak mungkin aku lakukan, melihat kondisi tubuhku sendiri yang sudah benar-benar lemas. Di kaca terlihat bayanganku dan Andi. Mukaku yang ketakutan sungguh terlihat jelas di kaca. Muka Andi lebih bengis dari pada saat pertama aku lihat tadi. Bayanganku di kaca tiba-tiba memudar, begitu juga bayangan Andi. Per...
Tulisan bebas dari @dioxjep sedikit manfaat, horor seperti tempat keramat.