Tubuh sudah hampir kaku, tempat ini sungguh benar-benar terkutuk. Tak ada tempat bersembunyi yang aman atau tempat mencari pertolongan. Serigala Merah memulai perjalanannya, perjalanan yang diberikan turun menurun oleh senior-senior kita. Serigala Merah adalah pengalaman pertamaku berhadapan dengan hal gaib, hal yang harusnya dihindari manusia normal, dan hal yang harusnya tidak ditantang. Tujuan utama kita adalah membawa boneka buatan tangan ini keluar gedung. Gedung tiga lantai yang minim penerangan. Langkah pertama Serigala Merah sudah dimulai, keluar dari perpus dan melanjutkan turun ke lantai berikutnya. Aku terus menengok kanan-kiri ketika berjalan. Rak-rak buku ini selain menyimpan banyak buku mungkin juga sebagai tempat bersembunyi makhuk astral yang beberapa jam tadi mengganggu Rina dan Kevin. Ternyata jalan kita menuju pintu utama perpus tak ada gangguan sama sekali, hanya beberapa kali bulu kuduk merinding ketika melihat ke belakang. Aku takut ada yang mengikuti kita. ...
Tulisan bebas dari @dioxjep sedikit manfaat, horor seperti tempat keramat.