Kamu terlahir di ketidak mampuan, mereka datang dengan penuh kemauan. Dirawat dan dibesarkan dalam lingkungan yang berbeda dengan lingkungan orang tuamu yang jauh dari kata berada.
Semua berubah ketika yang kamu panggil Ayah pergi, dan menghadapi sesosok Ibu yang telapak kakinya jauh dari surga suci. Kamu pendam pedihmu sendiri, melihat teman-temanmu di sekolah mungkin sering membuatmu iri. Tapi di dalam siksaan kamu masih coba tertawa, di hadapan orang banyak menutupi derita yang kamu bawa.
Akhirnya kamu harus pergi, menyusul Ayah yang dulu berharap kamu tumbuh menjadi sosok wanita yang gigih. Tubuh kecilmu harus menjadi kaku, memeluk boneka yang menemanimu selalu. Dan karena uang, kamu harus merelakan nyawamu melayang.
Selamat tidur malaikat mungil, di samping Tuhan kamu akan tahu bahwa dunia ini sangat kecil.
Selamat tinggal malaikat yang takan tumbuh dewasa, sabarmu takan pernah menjadi sia-sia.
Comments
Post a Comment